3 Pelajaran Penting Setelah Online Shop Saya di Instagram Dihapus oleh Pihak IG

by; Lutfi Hamid

Online shop

Pernahkah Anda bayangkan Anda bikin online shop dan jualan di instagram hanya menggunakan satu akun? Setiap hari, pagi, siang, sore, dan petang Anda rutin posting photo dan follow calon target konsumen

Hari-hari berlalu, pembelipun mulai berdatangan, followerpun mulai bertambah, dan photo yang Anda upload mulai banyak hingga kurang lebih satu tahun lamanya Anda mengelola akun Olshop tersebut.

Dan secara tiba-tiba, Akun IG Anda tidak bisa dibuka dan ketika login ada pemberitahuan kalau akun Anda dihapus atau didisable oleh Pihak IG.

Bagaimana perasaan Anda? ;-(

Tentu, jika Anda perternak akun yang dalam semalam bisa bikin sampe ratusan akun, kejadian tersebut bukanlah sesuatu yang Woww untuk diperhatikan dan dipikirkan karena dengan prinsip hilang satu tumbuh seribu 😀

Bahkan, ada salah seorang temen saya yang cerita kalau 20 akun instagramnya barus saja dihapus oleh pihak IG dan dia masih punya 60+ akun IG lagi yang sedang berjalan, ngeri bukan 😀

Akan tetapi jika Anda bermain manual seperti saya, dimana mulai dari upload photo hingga following calon target masih menggunakan cara manual tentu kejadian di atas bikin gregetan dan frustasi (lebay dikit hehe)

Bagaimana tidak, akun olshop yang sudah dirawat lebih dari setahun dan sudah sering mendatangkan pembeli tiba-tiba menghilang tanpa bekas dan tak bisa kembali lagi.

Dan yang bikin lebih greget, HP saya juga gak bisa bikin akun baru lagi. Udah jatuh ketiban tangga lagi ;’(

3 Pelajaran Penting Setelah Online shop saya di Instagram Dihapus

Setelah akun olshop saya di IG dihapus, saya jadi tersadar dan mulai ingat dengan apa yang sering dikatakan oleh guru saya tentang instagram dan media sosial lain.

Setidaknya, ada 3 pelajaran penting yang saya share pada artikel ini terkait hal tersebut.

#Media Sosial Hanya Tempat Kita Numpang

Yess, disadari atau tidak, media sosial seperti IG, FB, dan yang lainnya bukanlah milik kita. Kita daftar dan kita hanya numpang disana.

Dan jika suatu saat, medsos tsb tutup atau akun kita yang ditutup (seperti cerita saya di atas) tentu kita tidak bisa apa-apa dan kita harus legowo dengan kejadian tersebut, karena memang medsos bukanlah milik kita dan kita hanya numpang.

Masihkah Anda ingat dengan friendster yang dulu booming? dan setiap kita ketemu dengan yang lain, yang ditanyakan pasti akun friendsternya (sama lah dengan FB sekarang)

Tapi apa yang terjadi? Setelah beberapa waktu berlalu, Friendster tersebut tertelan bumi dan hanya menjadi kenangan yang indah 😉

Mungkin Anda juga pernah dengar yang nama multiply dot com, sebuah platfom untuk jualan produk secara online saat dulu.

Banyak yang sudah meraih penghasilan yang lumayan dengan jualan di sana. Tapi akhirnya, multiply pun tutup dan tidak berlanjut lagi.

Mungkin Anda masih begitu ingat tentang telegram, sebuah platfom sosial media chat yang kemaren ingin diblokir oleh pemerintah.

Google+, media sosial milik google juga kabarnya ditutup beberapa saat kemaren.

Apakah yang lain seperti FB, IG dan lainnya akan bernasib sama? Akan ikutan menghilang? Tidak ada yang tahu, dan kita tidak bisa meramal.

Tapi satu hal yang ingin saya katakan disini, bahwa media sosial bukanlah milik kita dan kita hanyalah numpang.

Dan jika suatu saat nanti terjadi sesuatu entah medsosnya yang tutup atau akun kita yang ditutup, tentu kita tidak berdaya dan hanya bisa menerima dengan pasrah.

Dan setelah itu, kita harus mulai dari awal lagi. Ini yang saya alami setelah akun olshop saya di IG dibanned dan saya tidak mempunyai akun online shop cadangan dengan jenis produk yang sama ;’(

#Harus Punya Rumah (Bangunan) Sendiri Untuk Jualan

Poin ini (dan poin sebelumnya) sebenarnya sejak dulu saya tahu, bahkan sebelum saya “terjerumus” ke dunia olshop, tapi saya tidak memperdulikannya.

Bahkan, sejak saya “terpesona” dengan keindahan gemerlap olshop, web lutfihamid.com ini mulai saya tinggalkan meski masih aktif. Dan saya mulai jualan produk fisik di media sosial, termasuk di instagram ini.

Dan saya tersadarkan setelah akun olshop saya di IG diblokir, hingga akhirnya saya mulai membangun rumah sendiri untuk jualan online.

Yess, dalam dunia digital, istilah rumah sendiri itu adalah website sendiri.

Karena jika kita punya website sendiri untuk jualan, kita bebas mau ngapain, apalagi kita bisa mendatangkan pengunjung ke website jualan kita dari google misalnya, tentu lebih asyik lagi.

Dengan punya web sendiri, kontrol olshop kita ada di kita sendiri, apalagi sudah menggunakan website berbayar, tentu kontrol sepenuhnya ada di kita.

Hanya saja banyak yang tidak mau membuatnya, entah karena alasan susah, ribet dan lainnya.

#Solusi Cepat Bangun Rumah Sendiri Untuk Jualan Online

Membuat website memang gampang-gampang susah, apalagi ketika digunakan untuk toko online.

Tapi meski gampang-gampang susah, bukan berarti tidak ada solusinya. Karena selalu ada jalan menuju Madura hehe

Nah, disini ada 4 solusi cepat jika Anda ingin punya website tanpa ribet sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Silahkan Anda kirim pesan via WhatsApp ke 085257630756 untuk mengetahui solusi cepatnya (Tentunya ini layanan berbayar yaa, bukan gratis. Meski biayanya juga nggak mahal-mahal amat)

Saya Masih Jualan di Instagram Hingga Sekarang

Mungkin anda berpikir setelah akun online shop saya diblokir oleh pihak Instagram, saya berhenti jualan disana?

No, sama sekali tidak, sobat. Bahkan saya bikin akun baru lagi untuk jualan dengan edit akun saya yang lama tidak saya pakai (HP saya tidak bisa untuk bikin akun baru)

Akan tetapi, fokus saya mulai berubah, jika kemaren saya hanya fokus di IG untuk jualan, sekarang saya membangun website baru untuk pengembangan.

Yaa jaga-jagalah khawatir nanti diblokir lagi haha.

Mungkin hanya itu yang bisa saya share pada tulisan kali, silahkan dishare jika sekiranya bermanfaat 😉

Newbie Blogger, Newbie Teacher and Young Father

Leave a Comment

fifteen − thirteen =